▶️ A. Smart Workers
▶️

A. Smart Workers

Smart Workers Matasigma adalah ekosistem kolaboratif yang terdiri dari agen-agen cerdas berbasis kecerdasan buatan dan para pakar manusia, yang bekerja bersama dalam peran spesifik—mulai dari Manajer Proyek hingga Spesialis Tata Kelola Data—untuk mendukung pelaksanaan proyek bisnis klien secara efektif. 

Dibangun di atas proses kerja terstruktur dan teknologi adaptif, Smart Workers tidak hanya menyediakan sistem, tapi secara aktif berinisiatif, berkolaborasi, dan menyesuaikan diri sepanjang siklus proyek. Pendekatan ini memperkuat sinergi antara tim Matasigma dan klien, memastikan keselarasan tujuan, transparansi progres, serta pencapaian hasil bisnis yang nyata—dengan kecepatan, akurasi, dan fleksibilitas yang disesuaikan dinamika kebutuhan

Penjelasan Peran Unit Kerja di dalam Smart Platform:

1. Manajemen Proyek

Peran:

Bertanggung jawab atas keseluruhan layanan yang diberikan kepada klien. Bertindak sebagai jembatan strategis antara Matasigma, mitra, dan klien.

Yang dilakukan:

  • Mengelola hubungan dengan klien, memastikan kepuasan dan keselarasan dengan tujuan bisnis.
  • Memastikan pencapaian Service Level Agreements (SLAs) dan Key Performance Indicators (KPIs).
  • Mengidentifikasi peluang baru untuk nilai tambah bagi klien.
  • Melakukan pelaporan rutin kepada klien mengenai progres dan hasil .

2. Unit Analisis Bisnis & Kebutuhan

Peran:

Berfungsi sebagai penghubung utama untuk memahami kebutuhan bisnis klien dan ketersediaan data yang ada. Memastikan analisis data relevan dan dapat diterapkan dalam konteks bisnis.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Business Analyst (AI):

    • Berinteraksi langsung dengan pengguna atau departemen bisnis klien untuk memahami tantangan, tujuan, dan kebutuhan informasi.
    • Mengubah kebutuhan bisnis menjadi spesifikasi teknis untuk tim data engineer, analyst, dan scientist (jenis data, metrik, format laporan).
    • Menganalisis hasil data dan menerjemahkannya ke dalam istilah bisnis, memberikan rekomendasi strategis berbasis data.
    • Membuat dokumentasi persyaratan fungsional dan non-fungsional.
    • Memfasilitasi komunikasi antara tim teknis dan pemangku kepentingan bisnis.
    • Melakukan validasi dan pengujian wawasan data dari perspektif bisnis .

3. Unit Rekayasa Data

Peran:

Bertanggung jawab atas fondasi teknis data, memastikan data tersedia dan siap untuk dianalisis.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Data Engineer (AI & Manusia):

    • Membangun, memelihara, dan mengoptimalkan pipeline data dari berbagai sumber.
    • Mengelola infrastruktur data (data warehouse, data lake, database).
    • Memastikan kualitas, konsistensi, dan keamanan data pada tingkat teknis.
    • Mengimplementasikan solusi penyimpanan data yang skalabel dan efisien .

4. Unit Analisis Data

Peran:

Bertanggung jawab mengekstrak wawasan dari data—melalui pelaporan deskriptif hingga model prediktif dan preskriptif.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Data Analyst (AI & Manusia):

    • Melakukan analisis deskriptif untuk mengungkap tren, pola, dan anomali.
    • Membuat laporan, dashboard, dan visualisasi interaktif yang mudah dimengerti.
    • Menyampaikan temuan dengan cara ringkas dan jelas kepada pemangku kepentingan.
    • Mendukung Business Analyst dalam validasi dan interpretasi data.
  • Data Scientist (AI & Manusia):

    • Mengembangkan dan menerapkan model ML/AI untuk prediksi, klasifikasi, dan rekomendasi.
    • Melakukan analisis statistik lanjutan dan eksperimen pengujian hipotesis bisnis.
    • Mengidentifikasi peluang inovasi berbasis data untuk keunggulan kompetitif .

5. Unit Tata Kelola & Kualitas Data

Peran:

Memastikan data dikelola sesuai standar, kebijakan, dan regulasi—menjaga integritas dan akurasi data.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Data Governance Specialist / Data Quality Analyst (AI & Manusia):

    • Mendefinisikan dan menerapkan kebijakan tata kelola data (kepemilikan, definisi, standar kualitas).
    • Memantau kualitas data secara berkelanjutan dan mengidentifikasi masalah.
    • Memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi (misalnya GDPR, UU PDP).
    • Bekerja sama dengan Data Engineer untuk menerapkan kontrol kualitas data .

6. Unit Arsitek

Peran:

Merancang arsitektur solusi secara holistik—mulai dari arsitektur data, sistem, hingga integrasi teknologi—agar selaras dengan strategi bisnis dan prinsip tata kelola.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Merancang blueprint teknis (data warehouse, data lake, API layer, dsb.) yang scalable dan modular.
  • Menentukan stack teknologi optimal berdasarkan kebutuhan proyek dan kesiapan infrastruktur klien.
  • Memastikan interoperabilitas antar sistem dan kompatibilitas jangka panjang.
  • Memberikan panduan teknis kepada Unit Pembangun agar implementasi sesuai desain.
  • Terlibat sejak fase awal untuk memastikan solusi dapat dikembangkan, dipelihara, dan diperluas.

7. Unit Pembangun (Builder)

Peran:

Mewujudkan rancangan Unit Arsitek menjadi solusi nyata melalui pengembangan, integrasi, dan deployment.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Membangun dan mengintegrasikan komponen teknis (ETL/ELT pipelines, dashboard, model ML, API, dll.).
  • Melakukan pengujian teknis: unit test, integration test, performance test.
  • Mengelola version control, CI/CD pipeline, dan dokumentasi teknis.
  • Berkolaborasi erat dengan Data Engineer, Analyst, dan Scientist untuk memenuhi fungsionalitas.
  • Memastikan kode dan infrastruktur memenuhi standar keamanan, skalabilitas, dan maintainability.

8. Unit Pendamping (Coach)

Peran:

Menjadi mitra perubahan bagi tim internal klien, membantu mereka memahami, mengadopsi, dan memanfaatkan solusi data secara mandiri dan berkelanjutan.

Apa yang kami sediakan dan lakukan:

  • Melakukan knowledge transfer melalui pelatihan, workshop, dan pendampingan langsung.
  • Membimbing pengguna dalam menginterpretasi insight, menggunakan dashboard, atau menjalankan proses berbasis data.
  • Mendorong budaya berbasis data melalui coaching perilaku dan praktik terbaik.
  • Mengidentifikasi hambatan adopsi dan merancang strategi mitigasi bersama klien.
  • Menjadi penghubung empatik antara teknologi dan pengguna akhir, memastikan solusi benar-benar digunakan dan memberi nilai.